Opini  

OPINI : Solusi Tuntas Bullying, Apa Penyebabnya?

Cara pandang kapitalisme yang menjadikan manusia hanya mengejar materi, berupa eksistensi diri, kekuasaan, popularitas dan sejenisnya. Akibat dari penerapan sistem sekulerisme kapitalisme, kehidupan keluarga yang harusnya menjadi madrasah pertama bagi generasi, telah gagal membentuk kepribadian yang cemerlang. Tidak sedikit keluarga yang membiarkan anak-anak mereka tanpa aturan dan membiarkan anak bersikap semaunya, hingga muncul sikap arogan pada anak.

Kehidupan masyarakat yang individualis dan juga sekuler, menumbuhkan sikap acuh tak acuh dan enggan saling menasihati atau beramar ma’ruf nahi munkar. Begitu pula pendidikannya, hanya berorientasi pada pencapaian nilai akademik materi, eksistensi diri tanpa memperhatikan aspek agama.

Inilah persoalan yang menyebabkan bullying atau perundungan semakin meningkat di lingkungan sekolah. Selain itu, negara sekulerisme kapitalisme tidak benar-benar peduli dengan kualitas generasi. Kasus bullying yang sudah dalam tataran darurat, tidak tuntas dengan solusi pragmatis, seperti membuat sekolah ramah anak (SRA), himbauan tidak melakukan bullying dan sebagainya.

Sejatinya, akar masalah dari bullying adalah akibat penerapan sistem kehidupan sekulerisme kapitalisme. Umat harus memahami bahwa kehidupan yang diatur oleh sistem sekulerisme kapitalisme akan gagal mencetak generasi berkepribadian Islam.

Dengan cara mengupayakan penerapan syariat Islam dalam kehidupan, kita masih memiliki harapan untuk mewujudkan generasi yang berkepribadian Islam. Syariat adalah sistem kehidupan yang shahih dan lahir dari akidah Islam. Ketika akidah Islam dijadikan sebagai standar berpikir dan syariat Islam dijadikan sebagai tolak ukur perbuatan dan sistem kehidupan, maka berbagai kebaikan di tengah masyarakat akan hadir.

Karena itulah, sepanjang penerapan syariat Islam dalam bingkai negara sekitar 1300 tahun, kaum muslim berhasil mencetak generasi yang berkepribadian Islam dan menjadi mercusuar peradaban Islam. Kemajuan hidup umat manusia dan upaya melakukan amar ma’ruf nahi munkar merupakan hal yang menjadi fokus perhatian generasi Islam. Mereka berlomba-lomba mengerahkan semua potensi yang mereka miliki untuk kemuliaan Islam dan kaum muslimin, disaat yang sama mereka mencegah terjadinya kemaksiatan.
Untuk mewujudkan kehidupan tersebut, sistem Islam akan menerapkan beberapa mekanisme. Diantaranya pertama, sistem Islam akan memastikan setiap keluarga mendidik anak-anak mereka dengan akidah Islam, dari orang tua akan terbentuk akidah yang kokoh dan anak-anak akan dibiasakan dengan hukum syariat Islam.

Baca Juga :  Wujudkan Kesejahteraan Rakyat Secara Nyata, Melalui Implementasi Sistem Islam

Kedua, untuk mencegah terjadinya kemaksiatan di tengah-tengah masyarakat, maka sistem Islam akan memastikan masyarakatnya senantiasa melakukan amar ma’ruf nahi munkar.