Pemkot Cimahi Fokus Perangi Stunting, ini yang Dilakukan

Dicky Saromi Pj Walikota Cimahi, (tengah) didampingi Sekwan DPRD Kota Cimahi, H.Totong Solehudin, saat rembug stunting tingkat kota Cimahi. Selasa (02/04/2024). Foto. Dok.(Humas).*

Menurutnya melalui Rembuk Stunting sebagai penguatan komitmen, pemerintah daerah dapat memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara perangkat daerah penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.

Rembuk Stunting merupakan Aksi 3 dari 8 Aksi penanganan stunting, suatu langkah penting yang dilakukan Pemerintah Daerah Kota Cimahi secara bersama-sama akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi dan sinergitas hasil analisis situasi (Aksi 1) dan penyusunan rancangan rencana kegiatan (Aksi 2) dari perangkat daerah penanggung jawab.

Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kota Cimahi Adet Chandra purnama menyampaikan tujuan dari kegiatan Rembuk Stunting selain untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting Kota Cimahi terintegrasi, adalah untuk mendeklarasikan Komitmen Pemerintah Daerah Kota Cimahi dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, juga untuk membangun komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi di Kota Cimahi.

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Dicky bahwa upaya penurunan tingkat prevalensi stunting merupakan tanggung jawab semua pihak karena keberhasilan penurunan stunting akan jauh lebih besar dengan keterlibatan masyarakat dan stakeholders.

“Saya minta, intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan, tetapi juga menjadi tugas kita semua, baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih, dan beberapa hal lain yang menunjang atau mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting. Karena tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi sektor non kesehatan, dengan proporsi dukungan mencapai 70%,” pinta Dicky.

Dicky menyadari penyelesaikan penurunan stunting tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat, oleh sebab itu ia meminta komitmen bersama agar penanganan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.

Baca Juga :  AYO BERBENAH !!,, RSUD Dr.Soekardjo Tasikmalaya Menuju Perbaikan

“Selanjutnya, saya minta Lurah, Puskesmas bersama kader di masing-masing kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting, yaitu balita yang dua bulan berturut-turut berat badannya tidak naik, balita dengan gizi buruk atau gizi kurang, balita penderita penyakit kronis seperti TBC,” tegas Dicky.