Luuar Biasa,, Hasil Panen Padi Sawah Milik Poktan Desa Ramania Kecamatan Patangkep Tutui Cukup Bagus Capai 6,4 Ton Per Hektare

TAMIANG LAYANG, Jurnalisbicara.com – Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Kabupaten Barito Timur  melakukan panen padi sawah milik Kelompok Tani di Desa Ramania Kecamatan Patengkep Tutui.

Selain melakukan panen padi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur juga melakukan pengubinan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur Trikorianto, SP, MM kepada awak media Selasa (9/5) mengatakan tahun 2022 ini hasil panen padi sawah di Desa Ramania Kecamatan Patengkep Tutui cukup bagus, ini dapat dibuktikan dengan hasil pengubinan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, Penyuluh Pertanian dan didampingi oleh para Petani serta Unsur Muspika Patengkep Tutui.

“Hasil ubinan dengan luas 2,5 meter persegi (sebagai sampel) diperoleh hasil padi seberat 4 kg. Setelah dilakukan perhitungan maka didapat hasil kurang lebih 6,4 ton per hektare,” papar Trikorianto.

Mantan Camat Benua Lima dan Patengkep Tutui ini mengatakan hasil panen padi cukup baik di wilayah Patengkep Tutui ini, tak lepas dari pendampingan dan pembinaan yang dilakukan oleh para penyuluh pertanian di lapangan.

Ia pun bangga dengan para ujung tombak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur ini yang terus tanpa henti melakukan pendampingan kepada petani di Gumi Jari Janang Kalalawah.

Sekedar diketahui ubinan merupakan salah satu cara memprediksi jumlah produksi padi yang masih ada di lahan melalui penentuan sampel, pengukuran dan penimbangan.

Proses pengubinan hasil pertanian dilakukan oleh badan Pusat statistik bersama-sama dengan petugas Penyuluh Pertanian, berdasarkan rata – rata sampel hasil ubinan tersebut maka dapat diperkirakan hasil panen suatu daerah sesuai dengan komoditas yang sudah di ubin.
        
Kegiatan pengubinan dilakukan sebagai sarana bagi penyuluh pertanian dalam membuka wawasan dan pola pikir petani tentang teknologi pertanian, karena metode pengubinan juga menerapkan metode dan teknik – teknik yang di butuhkan pembelajaran terlebih dahulu.

Baca Juga :  Pemkab Bartim Sudah Cairkan 100 persen THR dan TP PNS

Pengubinan juga menjadi tolak ukur keberhasilan dalam melakukan usaha tani.Peningkatan hasil ubinan menunjukkan adanya dampak penerapan teknologi yang telah di laksanakan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan kegiatan evaluasi bersama untuk perbaikan usahatani yang akan datang. Terang Trikorianto. (Tri/Jubir)**