TAMIANG LAYANG, jurnalisbicara.com– Tanaman kopi bantuan Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui dinas pertanian mulai berbuah setelah berusia persis 2 tahun.
Saat awak media menyambangi kebun warga di RT 06 Desa Tewah Pupuh Kecamatan Benua Lima, terlihat pohon-pohon kopi setinggi 1,5 meter dengan buah berwarna hijau pada ranting-ranting. Hanya ada beberapa butir yang berwarna merah pertanda buah kopi tersebut sudah matang dan siap dipetik.
“Ini baru pertama kali berbuah tahun ini dan belum ada yang panen,” ungkap Ketua Kelompok Tani Berkat Sabar, Antonius Lende saat diwawancara, Minggu, 31 Oktober 2021.
Meski demikian, dia mengatakan belum semua tanaman kopi milik anggota kelompok tani yang lain berbuah. Menurut Anton, pola perawatan maupun kesuburan tanah turut mempengaruhi pertumbuhan kopi. Kopi yang dirawat dengan baik dan diberi pupuk pasti cepat berbuah.
“Potensinya cukup bagus, karena itu kami minta pemerintah tetap membantu kami dulu dengan pupuk dan herbisida untuk perawatan tanaman ini sampai kami bisa mendapatkan hasil,” ujarnya .
Anton belum mengetahui persis harga jual biji kopi kering saat ini. Namun dia yakin peluang pasar untuk penjualan kopi masih terbuka lebar.
“Saya rasa justru barangnya yang kurang, kalau pemasaran belum menjadi kendala buat kami,” ujarnya.
Pada bulan Oktober 2019 Dinas Pertanian Barito Timur menyalurkan bibit kopi sekaligus memberikan pelatihan budidaya kepada 72 petani yang berasal dari 3 desa, yakni Desa Tewah Pupuh 32 orang, Turan Amis 27 orang dan Desa Apar Batu berjumlah 13 orang.
Penyaluran bibit kopi tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan program ekonomi kerakyatan yang dicanangkan oleh Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas.
Tanaman kopi dipilih sebagai upaya diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani. (Tri/Jubir)