Ragam  

Pemprov Kalteng Gelar Pembinaan Pemuda Remaja Antaragama di Barito Timur

TAMIANG LAYANG, jurnalisbicara.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Biro Kesejahteraan Rakyat atau Kesra menggelar pembinaan pemuda remaja antaragama di Kabupaten Barito Timur.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari dengan narasumber dari Bagian Kesra Setda dan Kantor Kemenag Barito Timur itu dibuka oleh Plt Kepala Biro Kesra Pemrov Kalteng, Achmad Hairudin

Saat membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Achmad Hairudin menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan upaya peningkatan sumber daya manusia dengan mendidik dan membentuk pemuda remaja menjadi generasi sehat, cerdas, kreatif dan mandiri dalam mengenal agama sebagai basis pertumbuhan rohani.

“Dengan demikian mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi insan yang tangguh dan kuat serta diharapkan sebagai generasi penerus untuk melanjutkan pembangunan Bangsa Indonesia ke depan,” ujarnya di GPU Mantawara Tamiang Layang, Rabu, 27 Oktober 2021.

Dia menambahkan, kemajemukan di Indonesia tidak bisa hanya disikapi dengan prinsip keadilan, melainkan juga dengan prinsip kebaikan. Keadilan adalah keseimbangan dan ketidakberpihakan dalam menata kehidupan dengan asas hukum dan kepastian di dalamnya.

Akan tetapi, keadilan atas adanya hukum formalitas hitam putih secara rigid juga tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kebaikan, yaitu unsur yang melandasi prinsip keadilan.

Achmad mengatakan, tolok ukur moderasi beragama yaitu seberapa kuat kembalinya penganut agama pada inti pokok ajaran, yaitu nilai kemanusiaan melalui kemanusiaan. Oleh karena itu, perbedaan agama di tengah masyarakat bukan menjadi persoalan mengganggu keharmonisan.

“Melalui kesepakatan bersama menunjukkan kerja sama di antara sesama manusia yang beragam, karena bagaimanapun manusia memiliki keterbatasan sehingga keragaman itu akan saling menutupi kekurangan,” jelasnya.

Lanjut Achmad, keragaman yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa bertujuan membuat sesama manusia saling menyempurnakan. Keragaman itu adalah kehendak Tuhan karena manusia yang beragam membutuhkan kesepakatan.

Baca Juga :  Ilham Azikin Titip Lima Pesan Kepada 202 JCH Bantaeng

“Inti pokok ajaran agama bagaimana setiap kita tunduk dan taat terhadap
kesepakatan bersama, manusia dengan beragam latar belakang agar bisa tertib dan bisa memicu suasana beragama yang moderat,” tegasnya.

Dia menambahkan, tujuan agama dihadirkan agar tercipta ketertiban umum di tengah kehidupan bersama yang beragam. Menjadi moderat bukan berarti menjadi lemah dalam beragama. Selain itu, juga bukan berarti cenderung terbuka dan mengarah kebebasan.

“Keliru apabila ada anggapan bahwa seseorang yang bersikap moderat dalam beragama berarti tidak memiliki militansi, tidak serius, atau tidak sungguh sungguh dalam mengamalkan ajaran agamanya,” tegasnya lagi.

Karena begitu pentingnya keberagamaan yang moderat bagi kita umat beragama, lanjut Achmad, maka jangan biarkan Indonesia menjadi bumi yang penuh dengan permusuhan, kebencian, dan pertikaian.

“Kerukunan baik dalam umat beragama maupun antar umat beragama adalah modal dasar bangsa ini menjadi kondusif dan maju,” tandasnya. (Tri/Jubir)