BANDUNG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Wahyu Mijaya mengakui kendala yang banyak dialami pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA, SMK, SLB Provinsi Jawa Barat (Jabar) Tahap 1.
Selain karena ada jeda ketika proses update versi dari aplikasi, perubahan kartu keluarga (KK) yang belum update sehingga pendaftar harus ke Disdukcapil untuk proses tersebut paling banyak dialami pendaftar.
Kadisdik pun menegaskan setiap tahun sistem PPDB di Jabar terus dibenahi sesuai evaluasi yang dilakukan.
“Sehingga, kekurangan di tahun-tahun sebelumnya kami perbaiki di tahun ini untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat,” jelasnya.
Untuk permasalahan dan pengaduan PPDB, pihaknya menyediakan kanal pengaduan resmi secara online dan offline.
“Hingga saat ini, jumlah pengaduan yang masuk secara offline sebanyak 178 dan online (916). Alhamdulillah, ini juga sudah tertangani dengan baik,” ungkapnya.
Meski pendaftaran dilakukan secara daring, tambahnya, namun satuan pendidikan tetap melayani calon pendaftar yang memiliki kendala. Mulai dari informasi PPDB, kesulitan sinyal hingga keterbatasan perangkat.
Pendaftar PPDB Tahap 1
Berdasarkan data yang diterima hingga hari terakhir pendaftaran PPDB tahap 1, pendaftar mencapai 317.880 orang. Dengan rincian, calon peserta didik yang mendaftar ke SMA berjumlah 175.504, SMK 142.027, dan SLB 349 orang.
Sedangkan pendaftar PPDB berdasarkan jalur, yang paling banyak dipilih untuk jenjang SMA adalah jalur prestasi nilai rapor dan SMK (persiapan kelas industri).
Pendaftaran PPDB SMA, SMK, SLB tahap 2 dibuka pada 26 s.d. 30 Juni 2023. Pendaftaran dapat dilakukan melalui website disdik.jabarprov.go.id dan aplikasi Sapawarga. (Red).*