Ragam  

Senang Kakaonya Mulai Berbuah, Petani di Barito Timur ini Minta Pendampingan Berkelanjutan dari Pemerintah

TAMIANG LAYANG, jurnalisbicara.com – Samsian (57), anggota Kelompok Tani Pangkan Jari, Desa Pangkan Kabupaten Barito Timur, mengaku senang karena tanaman kakao yang berasal dari bibit bantuan dinas pertanian pada tahun 2019 lalu, kini mulai berbuah. Bahkan dari tanaman yang baru ditanam 2 tahun itu, dia sudah mulai memanen beberapa buah kakao yang matang.

“Ini ada sekitar 5 kilogram dari buah yang baru saya petik,” katanya sambil menunjukkan biji kakao yang masih basah saat Borneonews berkunjung ke kebunnya di RT 02 Desa Pangkan, Minggu, 31 Oktober 2021.

Samsian mengaku tanaman kakao yang dikembangkannya dirawat dengan baik sehingga cepat berbuah. Pengakuannya itu terlihat dari kondisi kebun yang bersih serta ranting-ranting kakao yang dipangkas atau dikurangi.

“Tapi saya minta agar tetap dibantu dinas pertanian untuk kebutuhan pupuk dan dibina penyuluh cara mengatasi hama dan penyakit kakao,” ujarnya.

“Kalau hama yang kami hadapi sekarang adalah belalang kunang-kunang, kumbang dan tupai. Sedangkan penyakit yaitu buah yang menghitam waktu masih kecil, biasanya kami langsung petik. Kalau yang besar tidak ada yang menghitam,” tambah Samsian.
Terkait pemasaran hasil panen kakao, dia tidak khawatir karena di Desa Pangkan biasanya ada pengepul yang membeli langsung dari petani.

“Kalau di luar saya tidak tahu harganya tapi kalau pengepul di kampung biasanya Rp 25 ribu per kilogram biji kakao kering,” kata Samsian.

Penyuluh Pertanian dari BPP Paku Hariyani menjelaskan Kelompok Tani Pangkan Jari mengembangkan tanaman kakao seluas 15 hektare. Artinya setiap anggota yang berjumlah 15 orang masing-masing menanam seluas 1 hektare.
“Kalau pak Samsian ini selain kakao, dia juga menanam karet, jengkol, serta nilam sebagai tanaman tumpang sari,” jelas Hariyani. (Tri/Jubir)

Baca Juga :  Pembina Apel : Selalu Jaga Etika