Ragam  

Peringati Milad Ke 14, Rektor UPI Bandung Hadir Jadi Narasumber Dalam Seminar Yang Digelar Al Fath

KOTA SUKABUMI, jurnalisbicara.com – Lembaga Pendidikan Al – Fath yang menaungi jenjang pendidikan setingkat PAUD, MD, Mts hingga Perguruan Tinggi dalam memperingati Milad nya yang ke 14, menyelenggarakan seminar tentang Pendidikan, Kebudayaan dan Karakter di Indonesia, Rabu (17/01/2024) dengan menghadirkan Narasumber Prof. Dr. HM Solehuddin, M.Pd., MA, yang merupakan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, bertempat di Aula Ponpes Modern Dzikir Al Fath.

Dalam kesempatan tersebut Pendiri sekaligus Pimpinan Ponpes Al Fath, KH Fajar Laksana mengangkat Prof. Dr. HM Solehuddin sebagai Warga Kehormatan Warukasakabumi Padjadjaran Museum Prabu Siliwangi dengan gelar Rama Karta Cakrabuana yang memiliki arti, orangtua yang memiliki ilmu, karya dan hidupnya bermanfaat bagi dunia.

Rektor UPI Bandung, Prof. Dr. Solehuddin, M.Pd., MA mengaku mendapat pembelajaran yang luar biasa setelah berkunjung ke Ponpes Al Fath, menurutnya, pimpinan Ponpes Al Fath seseorang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.

“Ini Pondok Pesantren yang memiliki identitas, Pak Kyai ini orang yang mengintegrasikan pengetahuan agama dengan hal – hal yang sifatnya konstektual, sehingga menjadi sesuatu yang meaning full, ini menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya pribadi,” ucapnya.

Terkait keberadaan Museum Prabu Siliwangi di Ponpes Al Fath, Prof. Solehuddin mengaku sangat interest, dan meminta untuk lebih melengkapi lagi aset yang terkait dengan peninggalan sejarah Prabu Siliwangi.

“Insya Allah nanti kami akan berkontribusi dengan melibatkan ahli – ahli sejarah yang ada di UPI, sehingga diharapkan museum ini semakin tertata dan menunjukan eksistensinya, sehingga nanti bisa mendapatkan rekognisi bukan hanya secara regional di Jawa Barat tapi secara nasional bahkan juga internasional, namun, untuk mencapai itu perlu ada upaya – upaya yang bisa meyakinkan mereka, sehingga nanti langkah – langkah risetnya akan kita kolaborasikan,” tuturnya.

Baca Juga :  Menteri Hukum dan HAM Serahkan Hak IG Kopi Bantaeng

Dikatakan, museum menggambarkan yang terjadi dari waktu ke waktu, namun disisi lain museum juga bisa menjadi wahana dan sarana yang memberikan edukasi bagi masyarakat.

“Tidak hanya unsur edukasi, tapi museum juga harus memiliki unsur wisatanya, sehingga akan jadi lebih menarik bagi pengunjung, karena kalau tidak ada yang menarik orang tidak akan datang, dan aset yang adapun akan jadi percuma, untuk itu sarana penunjang akan kita siapkan, agar orang tidak hanya datang ketempat rekreasi untuk mencari hiburan, tapi museum juga bisa dijadikan sebagai tempat hiburan,” tandasnya.

ditemui usai acara, Kyai Fajar Laksana mengungkapkan, kehadiran Rektor UPI beserta jajarannya dalam rangka membangun kerjasama antara UPI Bandung dengan Ponpes Al Fath.

“Dengan kedatangan Rektor UPI Bandung beserta jajarannya akan menjadi motivasi kepada Ponpes Al Fath untuk terus berkembang,” ucapnya kepada awak media.

Selain itu, lanjutnya, pihak UPI juga memberikan kesempatan bagi Mahasiswa UPI untuk magang mengajar para siswa yang tengah menuntut ilmu di lembaga – lembaga pendidikan dibawah naungan Al Fath, disamping itu UPI juga memberikan jalur khusus bagi alumni Al Fath berprestasi yang ingin melanjutkan menimba ilmu di UPI.

“Selanjutnya berkaitan dengan Museum Prabu Siliwangi,kita akan banyak belajar pada mereka, terutama dalam hal promosi, karena UPI memiliki teknologi promosi cukup bagus yang menyatukan unsur teknologi, sehingga museum tidak hanya jadi tempat menyimpan benda bersejarah, tapi juga bisa menjadi sarana edukasi dan hiburan,” katanya. (Ald)