Ragam  

Partisipasi Masyarakat Dusun Ciangkrek Perbaiki Jembatan Gantung Cikadu Cukup Tinggi

KAB.SUKABUMI, jurnalisbicara.com –  Jembatan Cikadu, di kedusunan Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi yang melintas diatas Sungai Cibunut sepanjang 20 meter, berfungsi sebagai penghubung antara Kampung Cimanggah dan Ciceuri.

Untuk bisa sampai di Kampung Ciceuri, warga Cimanggah harus melewati lembah yang disebut Cikadu.

Jembatan ini belum tersentuh oleh program perbaikan menjadi permanen, baik dari Anggaran Dana Desa, P3K Kecamatan atau APBD Kabupaten, padahal jembatan ini yang berperan penting menjadi penghubung antar kampung.

Selain menjadi akses bagi pejalan kaki, jembatan ini kerap dilalui oleh pengguna sepeda motor, baik ojek atau pribadi, bahkan tak sedikit anak – anak sekolah yang memilih jembatan tersebut untuk ke sekolah.

Menurut penuturan Iman Nurahman,M.Pd, salah satu warga pengguna jalan yang cukup lama bertugas di SMPN 5 Satu Atap Simpenan, untuk menuju tempat ini harus melewati jalan licin, kecil, berbatu dan kadang teraliri air dari lereng bukit dan hanya bisa dilalui Sepeda motor dan pejalan kaki.

Dengan jarak 2 Km dari sekolah tempatnya mengajar, dirinya harus melalui Kampung Pasirjambu atau 1 Km dari jembatan permanen Cibunut mengikuti aliran Sungai ke Hulu.

Menurutnya, jembatan tersebut saat ini tengah diperbaiki oleh masyarakat Babakan, Ciceuri dan Cikadu. Warga bergotong – royong merapihkan kembali jembatan dengan menggunakan bahan Bambu Hitam dan batang kayu yang sudah dibentuk sedemikian rupa, supaya tidak membahayakan saat dilewati.

“Sebelumnya ada dua pengguna sepeda motor yang hampir jatuh ke sungai karena jembatan sudah miring dan alasnya sudah lapuk sebagian, tulang besinya sudah ada yang keropos dan putus,” ungkapnya.

Dia menyebut, tempat yang bisa dicapai melewati jembatan ini adalah Desa Mekarasih yaitu Kampung Babakan dimana SDN Babakan berada di situ.

Baca Juga :  Sebagian Petani di Kecamatan Paku Masih Terkendala Banjir saat akan Menanam Padi

“Akses menuju tempat pendidikan yang sulit karena terjal dan jauh, dengan jalan yang masih menggunakan batu kali, bahkan sebagian masih tanah merah. Jika pakai sepeda motor sering slip, sesangkan kalau pakai ojeg ongkosnya mahal,” kata dia lagi.

Dirinya berharap, jembatan ini segera teragendakan menjadi jembatan permanen, dengan demikian masyarakat petani Ciangkrek yang berada di Babakan akan mudah memasarkan hasil pertaniannya ke kota, seperti Padi, Cabe Rawit, Jagung, Kacang Tanah, Turubus, Labu juga Madu asli juga ada.

“Selain daerah Pertanian dan Kehutanan ada juga sebagian daerah yang cocok dibuat menjadi tempat wisata. Di sini banyak batu – batu besar, saking besarnya, kita bisa berteduh di bawahnya, ada juga gua dan curug yang cukup indah,” kenangnya. (Salsa/Sop)