JURNALIS BICARA – Ironis, ditengah gencarnya upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini, masih banyak sarana dan prasarana pendukung yang harus dibenahi, salah satunya ruang kelas yang nyaman bagi siswa saat menuntut ilmu.
SMP SATAP 8 Bangkala adalah salah satu dari jutaan sekolah yang murid – muridnya masih merindukan rasa nyaman tersebut, pasalnya, sekolah ini hanya memiliki 2 ruang kelas, bahkan agar proses pembelajaran bisa berjalan sesuai jadwal, pihak sekolah membagi satu ruang kelas menjadi 2 ruang dengan menggunakan skat dari kayu triplek, sementara satu ruangan lainnya di skat menjadi ruang perpustakaan dan kantor.
Kondisi kekurangan ruang belajar ini sudah berlangsung lama, namun pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Budaya terkesan tutup mata dan telinga.
Kepala SMP SATAP 8 Bangkala, Jasman Jaya, S.Pd yang biasa disapa JJ membenarkan informasi terkait kondisi sekolah yang dipimpinnya tersebut.
“Sekolah kami hanya punya dua ruangan kelas, itupun setiap ruangan kami bagi dua untuk ruang belajar anak, perpustakaan dan kantor,” ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut JJ, proses balajar mengajar berjalan lancar – lancar saja, namun kadang konsentrasi belajar anak terganggu, karena antara ruang satu dengan yang lainnya hanya dibatasi dengan triplek.
Dikatakan, dengan jumlah siswa 88 orang, dipastikan sangat butuh tambahan gedung ruang kelas baru.
“Harapan kami semoga pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bisa mencarikan solusinya untuk menambahkan ruangan kelas baru, agar anak – anak bisa belajar dengan tenang dang nyaman,” tandasnya.***
Reporter: Awing