Sungai Ogan Meluap di Kotadaro 1 Ogan Ilir Sebabkan 2 Jembatan Roboh

OGAN ILIR – JURNALIS BICARA – Sedikitnya dua jembatan di Desa Kotadaro 1 Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir, roboh akibat diterjang aliran deras Sungai Ogan yang meluap sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, Jumat, 17 Maret 2023.

Camat Rantau Panjang, Panca Rahmat, membenarkan adanya peristiwa Sungai Ogan yang meluap dan menggenangi sawah milik warga. Akan tetapi, biasanya air kembali surut dan tidak bertahan lama.

“Sungai Ogan yang meluap ini memang sudah menjadi siklus lima tahunan. Jadi, memang sudah biasa terjadi,” terangnya ,Jumat, 17 Maret 2023.

Ditambahkan Panca, derasnya aliran air dari luapan Sungai Ogan telah mengakibatkan dua jembatan kayu di Desa Kotadaro 1 roboh dan sedikit mengganggu aktivitas warga ke sawah mereka.

“Jembatan itu kan dibangun swadaya oleh masyarakat, karena airnya cukup deras ditambah lagi banyaknya eceng gondok akibatnya roboh,” lanjutnya.

Panca mengungkapkan, peristiwa ini sudah dilaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Ilir. Meskipun dua jembatan roboh, namun warga masih memiliki satu jembatan beton sebagai akses mereka menuju ke sawah.

“Insyaallah, aktivitas warga tidak terganggu, karena disana masih ada satu jembatan lagi. Ini yang terus dijaga oleh warga jangan sampai roboh,” katanya lagi.

Luapan Sungai Ogan ini juga telah merendam sawah milik warga, namun Panca berharap, genangan air tidak terlalu lama dan tidak mengganggu petani untuk panen hasil pertanian mereka.

“Mudah-mudahan air segera surut, sehingga petani tidak gagal panen,” harapnya.

Sementara itu, Danramil 402-04 Tanjung Raja, Kapten Inf Iren mengatakan, setelah menerima laporan dari warga terkait adanya luapan Sungai Ogan dini hari tadi, pihaknya langsung menginstruksikan Babinsa untuk meninjau lokasi.

Baca Juga :  Satukan Data BPS Ogan Ilir Rapat Koordinasi Fasilitator dan Asisten Fasilitator Tingkat Kecamatan

“Sampai saat ini dilaporkan belum ada korban jiwa. Kami bersama Bhabinkamtibmas, Pemerintah Kecamatan, BPBD dan masyarakat terus memantau perkembangan air,” ungkapnya.(Heri Kusnadi).