Ghibah, Membicarakan Keburukan Orang Lain? Ini Hukum Menurut Islam

Ilustrasi gambar ghibah.

JURNALIS BICARA – Dalam agama Islam, kita diajarkan untuk senantiasa bebuat baik dan menghindari perbuatan buruk kepada sesama manusia. Kita juga diajarkan bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan akan mendapat balasannya kelak. Bila itu perbuatan baik maka kita mendapat balasan baik, bila itu perbuatan buruk maka kita akan mendapatkan azab.

Kali ini kita akan membahas salah satu perbuatan buruk yaitu membuka aib orang lain. Seperti perbuatan buruk lainnya, bila kita membuka aib orang lain maka kita akan mendapatkan azab. Bagaimana azab membuka aib orang lain dalam ajaran Islam? Simak uraiannya dalam artikel berikut ini.

Azab Membuka Aib Orang Lain
Kita sering mendengar kata azab dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebenarnya apa itu azab? Dikutip dari buku Istri Salehah oleh M. Mutawalli Sya’rawi (2001:29), azab adalah sesuatu yang menyakitkan. Jadi, dapat dipastikan bahwa bila ada seseorang yang terkena azab karena perbuatannya, orang tersebut akan merasa kesakitan.

Azab bisa ditimpakan kepada siapa saja yang berbuat buruk dan dikehendaki Allah SWT. Salah satunya adalah bila seseorang membuka aib orang lain. Apa azab orang yang membuka aib orang lain?

Ternyata, bila kita membuka aib orang lain, maka Allah akan mengazab dengan cara membuka aib kita. Hal ini sesuai dengan yang disabdakan Rasulullah SAW dalam hadits sebagai berikut:

“Barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barangsiapa yang membuka aib seorang Muslim, Allah akan membuka aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah).

Selain itu, ternyata kita juga tidak boleh membuka aib kita sendiri. Bila kita melakukannya, kita tidak akan memperoleh ampunan dari Allah SWT. Hal ini seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, yaitu:

Baca Juga :  Peserta Ini Kecewa Ikut CAT  Panwaslucam Sumedang, Gegara Salah Pijit Tombol

“Setiap umatku akan memperoleh ampunan dari Allah kecuali Al Mujahirin, yaitu semisal ada seseorang yang berbuat dosa di malam hari dan Allah menutup aibnya, namun kemudian pada pagi hari ia membuka aibnya sendiri. Orang tersebut mengatakan, ‘Wahai fulan, aku telah melakukan perbuatan buruk ini dan itu.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

Demikian azab orang yang mengumbar aib orang lain dan diri sendiri. Semoga kita selalu menjaga aib diri sendiri maupun orang lain.