JURNALIS BICARA – Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan bahwa tidak ada impor kurma dari Israel yang masuk ke Indonesia. Menurut data BPS untuk bulan Februari 2024, Indonesia mengimpor kurma sebanyak 11,24 ribu ton dengan nilai mencapai USD 17,18 juta.
“Tidak ada impor kurma dari Israel. Tidak ada. Kami klarifikasi, tidak ada impor kurma dari israel,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jumat (15/3/2024).
Amalia menjelaskan bahwa mayoritas impor kurma ke Indonesia pada periode Januari-Februari 2024 ini sekitar 58 persen berasal dari Tunisia, diikuti oleh Mesir, Iran, dan Arab Saudi.
“Karena data BPS, impor kurma sebesar adalah dari Tunisia, kedua Mesir, ketiga Iran, keempat Arab Saudi,” kata Amalia.
Baca juga: BAZNAS RI Tetapkan Zakat Fitrah 2024 Rp45.000 sampai Rp55.000
Adapun nilai impor kurma Februari 2024 ini naik USD 3,52 juta atau 25,77 persen secara bulanan, dari USD 13,66 juta bulan Januari 2024 menjadi USD 17.18 juta di Februari 2024. Sedangkan volume impor kurma naik 3,81 ribu ton atau 51,28 persen secara bulanan, dari 7,43 ribu ton di Januari 2024 menjadi 11,24 ribu ton di Februari 2024.
Pada Ramadan ini ajakan boikot produk Israel masih terus menggema di dunia akibat perang Israel dengan Palestina.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyerukan seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak mengonsumsi produk yang terafiliasi dengan Israel, termasuk kurma. MUI menyebut kurma Israel bersifat haram.
Peringatan itu tercantum dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Palestina. Dengan memboikot produk-produknya, masyarakat bisa ikut memperlemah kekuatan Israel. Harapannya, agar Israel menghentikan agresinya di Gaza, Palestina.
Meskipun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, negara tersebut masih melakukan perdagangan dengan Indonesia. Data dari BPS menunjukkan bahwa total impor dari Israel ke Indonesia dari Januari hingga September 2023 adalah sebesar US$ 14,4 juta, dengan komoditas utama yang diimpor adalah mesin, peralatan mekanis, dan bagiannya.
Editor: Fresly