Ketua IGI Barito Timur Ungkap Tantangan Pembelajaran Daring Selama Pandemi

TAMIANG LAYANG, jurnalisbicara.com – Ketua Ikatan Guru atau IGI Kabupaten Barito Timur, Yuli Rinawati mengungkapkan tantangan pembelajaran daring selama pandemi covid-19. Menurutnya, tantangan tersebut menjadi momok bagi guru di lapangan dalam upaya mencerdaskan generasi bangsa di tengah pandemi yang belum jelas kapan berakhir.

“Yang pertama masalah sinyal, karena tidak semua sekolah berada di wilayah yang terjangkau oleh jaringan internet. Masalah sinyal ini juga bukan hanya dialami guru tapi juga siswa,” ungkap Yuli yang diwawancarai pada momen Hari Guru, Kamis, 25 November 2021.

Berikutnya, keterampilan penguasaan teknologi informasi atau komputer yang masih kurang, menjadi tantangan lain yang dihadapi oleh sebagian guru.

Yang ketiga, tidak semua orang tua mampu secara ekonomi untuk menyiapkan smartphone bagi anaknya mengikuti pembelajaran secara daring.

“Kita tahu penyampaian pelajaran secara daring juga jelas berbeda jauh dengan pembelajaran tatap muka, kendala-kendala seperti itu yang menghambat seperti saya yang mengajar di Desa Juru Banu, bisa dibayangkan di sana kadang ada sinyal kadang gak,” ujar guru yang mengajar di SMP Negeri 3 Satu Atap Paju Epat ini.

Yuli menuturkan, pembelajaran daring saat ini masih sangat sulit dilakukan karena ketika guru bisa online atau terhubung dengan jaringan internet, belum tentu siswanya bisa mengikuti pembelajaran secara online.

“Ini yang menjadi sorotan IGI, dan setelah pandemi agak mereda kami mengadakan workshop atau pelatihan penggunaan Padlet dan Edugame Wordwall agar guru dapat membuat soal yang sifatnya bermain karena banyak juga siswa yang menyalahgunakan smartphone untuk bermain game online, jadi nanti diharapkan soal yang dikerjakan siswa seperti bermain game agar menarik minat mereka mengerjakan tugas pelajaran,” katanya.

Baca Juga :  Waspada! Bahaya Memakan Bunga Es Kulkas Bisa Picu Penyakit Ini

Padlet adalah papan tulis online dengan memfasilitasi siswa untuk memasukkan catatan di tempat umum, aplikasi ini juga memungkinkan siswa untuk berbagi catatan dengan orang lain dalam bentuk link, gambar, video dan dokumen lainnya. Sedangkan Wordwall adalah aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran seperti kuis, menjodohkan pasangan, anagram, acak kata, pencarian kata, mengelompokkan dan lain-lain.

“Dengan Padlet dan Wordwall ternyata sangat menyenangkan baik bagi guru sendiri saat membuat soal maupun bagi siswa karena memudahkan saat menjawab soal,” ungkap Yuli

Selain itu, untuk mengatasi kendala-kendala tersebut di atas, pada tahun 2022 IGI juga akan memberikan pelatihan komputer langsung ke sekolah-sekolah. Yuli berharap dinas pendidikan dapat mendukung program tersebut sehingga apabila terjadi kembali lonjakan kasus covid-19 yang mewajibkan pembelajaran secara daring, dapat diantisipasi dengan baik.

“Kalau beberapa waktu lalu kan seperti musuh datang tiba-tiba dan kita tidak sempat melakukan persiapan untuk melawan. Kita belum tahu kapan pandemi berakhir, ini yang menjadi planning IGI agar saat kasus covid-19 meningkat kembali kita tidak mengalami kesulitan menerapkan pembelajaran secara daring,” tandasnya. (Tri/Jubir)