Bersama Kapolri Panglima TNI Kunjungi Pati, Jawa Tengah

PATI, JURNALISBICARA.COM – Dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19 di wilayah Kabupaten Pati, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, M.Si., Kepala BNPB RI Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., para pejabat di jajaran TNI, Polri JawaTengah, melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang diterima langsung oleh Forkopimda di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (5/6/2021).

Mengawali kunjungan di wilayah Kabupaten Pati, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB menerima paparan yang disampaikan oleh Bupati Pati H. Haryanto, S.H., M.M., M.Si.

Dalam sambutannya Haryanto, menyampaikan bahwa Kabupaten Pati masuk dalam zona oranye, sedangkan puncak kenaikan kasus Covid- 19 ada pada bulan Desember 2020 sampai dengan Maret 2021. Bulan April 2021 mengalami penurunan kasus Covid-19 dan mengalami kenaikan setelah lebaran Idul Fitri tahun 2021.

“Suspect Covid -19 di Pati sebanyak 107 orang, 124 dinyatakan positif dan 60 dilakukan isolasi terpusat,” ungkap Haryanto.

Ia juga menambahkan bahwa rumah sakit di Kabupaten Pati juga merawat 73 orang yang berasal dari Kabupaten Kudus.

“Fasilitas yang disediakan dan upaya yang dilakukan Pemda Kabupaten Pati yaitu isolasi mandiri di setiap desa “jogo tonggo” dan ada 10 rumah sakit di Kabupaten yakni 2 rumah sakit daerah, 8 rumah sakit swasta,” terangnya.

Ditemui media disela peninjauan kegiatan serbuan vaksin Covid-19 di RS. Marga Husada Pati, Panglima TNI mengatakan, setelah mendapatkan paparan dari Bupati terkait dengan penanganan Covid-19, penekanan kita adalah perkuat fungsi posko PPKM.

“Kita perkuat fungsi dari posko PPKM sehingga kita mendapatkan data kasus positif, kesembuhan kematian, tempat BOR di rumah sakit dan tempat isolasi, namun syaratnya adalah tersedianya PCR,” kata Panglima TNI.

Baca Juga :  Cipkon Jelang Ramadhan, Petugas Gabungan Lakukan Operasi Pekat

Panglima TNI juga menambahkan untuk kebutuhan PCR di wilayah PPKM sudah disiapkan dan apabila ada permasalahan tenaga di Posko maka TNI dan Polri akan melaksanakan penebalan, contohnya di Pati ada 401 desa dan 5 kelurahan, setiap kelurahan memiliki satu posko sehingga tiap satu posko akan ditempatkan penebalan anggota TNI Polri yang memiliki kemampuan untuk sebagai tenaga tracer dan penegakan prokes.

“TNI dan Polri juga membantu pengawasan prokes di ruang publik guna selalu mengingatkan kepada masyarakat pentingnya menggunakan masker, jaga jarak dan muncuci tangan dengan sabun dan kami bantu untuk melaksanakan pengendalian penyekatan di wilayah keluar masuk Kabupaten Pati,” tandasnya.

“Mudah-mudahan kondisi ini bisa terus dipertahankan walupun masih ada data-data yang perlu mendapatkan perhatian, namun dari 401 desa dan 5 kelurahan tidak ada masuk wilayah merah semua terbagi dua wilayah kuning dan hijau termasuk kesiapan isolasi sebanyak 270 dan 430 tempat tidur di 10 rumah sakit di wilayah kabupaten Pati,” imbuhnya. (er)