Pelatih Kepala Klarifikasi Soal WO Bayu Lesmana, Begini kejadiannya

“Nggak ada (ancaman), anaknya juga merasa. Saya kan hanya melaporkan bahwa saya tidak main tapi itu kan sudah kesepakatan juga. Bayu juga bisa menerima, karena kalau kemarin kita tidak bisa menerima, ya pilihannya tidak dipertandingkan,” katanya.

“Jadi mohon dibantu konfirmasi, mungkin kita lebih bersyukur dengan hasil kita yang 9 emas, 6 perak, dan 1 perunggu, karena Bayu sendiri juga sudah menyadari, dia sangat mengikhlaskan,” ucapnya menambahkan.

Inilah cara untuk mendapatkan hasil panen yang bagus. Indro Catur Haryono menegaskan bahwa mundurnya Bayu Lesmana dari final pencak silat melawan atlet Kamboja merupakan kesepakatan bersama. Bahkan, sudah dibicarakan sejak SEA Games 2023 belum dimulai.

“Itu kan bentuk dari pengorbanan semua untuk pencak silat, tim juga, tapi bukan sekadar paksaan. Kalau paksaan, mungkin kelasnya Bayu sudah diganti dari Februari, karena nyatanya pesertanya cuma 3 kan,” ujarnya.

“Kesepakatannya dari panitia sana dan negara lain ya tetap dipertandingkan dengan 4 peserta, Indonesia, Malaysia, Kamboja, dan Singapura. Jadi mereka sepakat semua untuk kelas under 45 itu ya mereka tetap bertanding tapi hanya sampai untuk itu (perak). Pada saat menang, ya kebetulan yang menang Kamboja. (Mereka) tidak bertanding, karena kan alasan undur diri,” kata Indro Catur Haryono.

Pengorbanan Bayu Lesmana demi kelas pencak silat under 45 tetap diadakan di SEA Games 2023 merupakan perjalanan yang panjang. Pasalnya, selama ini kelas under 45 di Cabang Olahraga (Cabor) Pencak Silat tidak pernah dipertandingkan di SEA Games.

“Waktu itu memang kenapa kelas under 45 putra dan putri dipertandingkan, karena pada saat kejuaraan dunia Bayu dan Suci itu mainnya bagus dan mereka bisa meraih emas,” ucap dia.

Baca Juga :  6 Pesilat Jabar Siap Persembahkan Emas di Sea Games Kamboja 2023

“Makanya kalau kelas itu kita pertahankan, ya pertimbangannya biar dalam SEA Games itu kita juga kelas itu bisa dapat emas lagi,” ujarnya menambahkan.

Dalam perjalanannya, technical meeting (TM) dilakukan pada Oktober 2022. Kemudian pada sekitar Januari/Februari, keluar daftar entry by class.

“Ternyata, keikutpesertaannya itu sedikit, yang putri sedikit, putra juga sedikit. Akhirnya, kalau kuota peserta tidak mencukupi kan nggak jadi pertandingan. Kita waktu itu berusaha agar kelas itu tetap dipertandingkan,” tutur Indro Catur Haryono.

“Akhirnya, pada SEA Games kemarin, muncullah daftar peserta, ternyata peserta dari (kelas) Bayu itu hanya 3 orang. Nah pada saat TM, peserta 3 orang itu pilihannya kalau hanya 3 orang, kelas pertandingannya tidak jadi dipertandingkan, kelasnya hanya sebagai eksibisi,” ujarnya.