Kajian Tausyiah Ramadhan, Edwin Senjaya : ‘Makna Jihad Bagi Umat Muslim’

“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar” 

BANDUNG – Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, DR. H. Edwin Senjaya, SE, MM memberikan tausyiah Ramadhan 1443 Hijriyah di Kantor PDK Kosgoro 1957 Jalan Rebana No.2, Bandung. Kamis (14/04/2022).

Hadir dalam acara tausyiah, Dewan Penasehat Kosgoro 1957 Jawa Barat, Phinera Wijaya,SE, Ketua PDK Kosgoro 1957, Aria Girinaya, SE,Ak, Sekretaris, H. Yusuf Munawar,Ir,MM, Anggota DPRD Jabar, H. Ahmad Hidayat, S,Kom, serta perwakilan pengurus Kosgoro 1957 kabupaten/ kota di Jawa Barat.

Dalam tausyiahnya, Edwin Senjaya mengingatkan kepada kita tentang pentingnya jihad bagi umat muslim. Karena, Jihad adalah ruhnya ibadah bagi umat Islam.

Apa itu Jihad? kata Edwin. Jihad dari kata Jahada dalam bahasa Arab artinya bersungguh-sungguh. Secara Etimologi artinya mencurahkan segenap kemampuan dalam satu hal.  Jadi makna Jihad yakni bersungguh-sungguh mencurahkan kemampuan untuk turut berjuang di jalan Allah.

Seperti firman Allah, SWT dalam Surat (Al- Imron 142), yakni, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar” kata Allah.

Bisa kita bayangkan, ujar Edwin. Seandainya umat Islam dijauhkan dari jihad, bahkan dikait- kaitkan dengan radikalisme dan terorisme, umat Islam akan rapuh dan hancur.

“Di jaman Rosulallah dan para sahabatnya, bisa membangun peradaban di jazirah Arab itu juga karena semangat jihad. Islam bisa menyebar ke seluruh pelosok negeri dan dunia itu juga karena semangat jihad,” tegas Edwin Senjaya.

Baca Juga :  Pimpinan dan Staff DPRD Kota Bandung, Ucapkan HUT Ke 213 Bandung

Termasuk di Negara Indonesia ini, jikalau jaman dahulu tidak ada para pendakwah yang memiliki “Ruhul Jihad” imbuh dia. Bisa jadi negara Indonesia akan seperti Srilangka, Cina atau negara lain yang minoritas umat muslimnya.

Maka dari itu, kata Edwin. Jihad tidak akan bisa dilepaskan dari seorang  muslim dan mukmin. Bahkan hal itu ditegaskan dalam hadist shohih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah,RA. Rosulullah, S.A.W, bersabda :

“Barang siapa mati sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak memiliki keinginan berjihad, maka ia mati dalam salah satu cabang kemunafikan” kata Rosululloh.

Hal itupun ditegaskan oleh Imam Nawawi, ulama besar dari kalangan Safi’iah dalam kitab Al-Minhadz, beliau menjelaskan makna dari hadis tersebut, yakni bahwa orang yang tidak berjihad itu adalah munafik dan neraka jahanam tempatnya.

Untuk itu Edwin mengajak semua kaum muslimin untuk berjihad di jalan Allah. Sedangkan dimensi dari jihad itu sangatlah luas, bukan cuma berperang, angkat senjata bahkan masuk dalam semua aspek-aspek kehidupan. 

Berjihad untuk mencari nafkah yang halal dan mengurus keluarga dengan sebaik-baiknya, berjihad dalam menuntut ilmu yang bermanfaat. berjihad untuk mengentaskan kemiskinan, berjihad untuk membangun bangsa dan negara, berjihad dalam berdakwah serta berjihad untuk menebar kebaikan.

Seperti dalam Surat (Al-Maidah Ayat-35),  yakni : ,” قُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ “

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung”

Di akhir Kajian Tausyiah Ramadhan, Ia mengajak seluruh hadirin agar terus berjihad di jalan Allah. Apapun dan bangaimanapun kondisinya, agar senantiasa dijadikan kita sebagai hamba yang beruntung, tutup Edwin Senjaya. (Red).*