Tetap Fight Ditengah Pandemi Covid-19

KOTA SUKABUMI, jurnalisbicara.com – Hidup segan mati tak mau, peribahasa ini mungkin bisa diibaratkan pada kondisi pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir 2 (dua) tahun terakhir ini.

Penyebaran Virus Corona Diseas (Covid-19) yang masif, telah memaksa pemerintah menerapkan berbagai kebijakan untuk membatasi mobilitas masyarakat, mulai dari istilah PSBB, PPKM Darurat hingga yang termutakhir adalah PPKM ber Level, akibatnya, dengan ruang gerak yang semakin sempit, tak sedikit aktivitas masyarakat dibidang perekonomian yang terdampak, termasuk para pelaku UMKM, bahkan tak sedikit dari mereka yang harus rela gulung tikar.

Tapi, ternyata tidak sedikit pula pelaku UMKM yang tetap fight ditengah segala keterbatasan yang ada, salah satunya Dede Gunawan (44), seorang pengrajin alat musik, warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

Saat ditemui dibengkel musik sekaligus rumah tinggal keluarganya yang sederhana, Dede mengaku harus tetap berpenghasilan untuk menafkahi istri dan 2 anaknya yang masih kecil – kecil.

“Alhamdulillah, pesanan masih ada sih, walaupun hanya 50% dibanding dulu, waktu belum pandemi Covid-19, dimana dalam 1 (bulan) saya bisa memproduksi 7 hingga 10 unit, sekarang paling banyak 5 unit,” ucapnya, Rabu (15/09/2021).

Dede mengaku, selama masa pandemi Covid-19 ini berlangsung, dirinya tidak mendapat bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah, “Sudah 2 kali saya ikut mendaftar bantuan untuk UMKM, pertama melalui kelurahan, kemudian lewat online, dua – dua nya gak dapat,” ujarnya.

Demikian halnya dengan bantuan sosial dari Pemerintah Kota Sukabumi, padahal dia masih terdaftar sebagai pelaku UMKM di Disperindag Kota Sukabumi, “Dulu kalau ada pameran UMKM, saya yang selalu diajak,” kata Dede lagi.

Tapi kendati demikian dia mengaku tetap bersyukur masih bisa menafkahi keluarganya, “Selain membuat barang pesanan, saya juga menerima refarasi alat musik, kebetulan ada kenalan yang membuka toko alat musik, jadi kalau ada yang ngebenerin alat musik, baik gitar akustik maupun elektrik, atau bahkan drum, diberikan ke saya,” tuturnya.

Baca Juga :  Pesilat Jabar Optimis Hadapi BK PON XXI di Solo

Mengingat kebutuhan keluarga yang terus meningkat, disela – sela kesibukannya memenuhi pesanan gitar, Dede mengaku mengerjakan apa saja yang dipesan orang, salah satunya, tempat tidur.

“Sekarang bikin apa sajalah pak…, yang penting berbahan dasar kayu, saya terima,” kata pemilik label industri “Greatwood Guitar” ini.

Dia mengaku tidak mau menyerah dengan keadaan yang sulit saat ini, “Kalau menyerah, lalu keluarga saya siapa yang mau menafkahi,” tegasnya.

Sambil tetap menjalani pekerjaannya, sekarang Dede mengaku hanya bisa berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir, agar bisa berkegiatan normal kembali seperti dulu. (Arief)