Wabup Garut Tekankan FKDT Pentingnya Penguatan bagi Guru dan Kurikulum Madrasah Diniyah

Garut

GARUT, Jurnalisbicara.com – Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, berharap melalui pembinaan yang dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forum Koordinasi Diniyak Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Garut bisa memberikan penguatan bagi guru dan kurikulum madrasah diniyah, serta bagi FKDT itu sendiri.

“Penguatan kapasitas daripada guru-gurunya, agar bisa lebih menghasilkan anak-anak kita yang mempunyai karakter yang baik,” kata Wabup Garut dalam sambutannya di acara Pembinaan Kelembagaan dan Guru MDTA se-Kabupaten Garut yang dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Sabtu (15/10/2022).

Wabup menyebut para guru Madrasah Diniyah maupun Madrasah Takmiliyah yang bernaung di Forum Koordinasi Diniyak Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Garut, harus bangga karena bisa mengajarkan anak didiknya tentang bekal hidup.

“Jadi bapak ibu sekalian harus bangga termasuk bahagia bisa menjadi guru, yang bisa mengajarkan kepada anak-anak kita bekal hidup, bukan pendukung hidup tapi betul-betul bekal yang utama di kehidupan, lamun dinu tuangeun mah sembakona kitu bu, ya,” ujar Wabup Garut

Untuk itu Helmi menitipkan agar karakter anak-anak di Kabupaten Garut bisa dibekali dengan karakter dapat dipercaya atau trust, karena menurutnya orang yang dipercaya atau Al-Amin ini merupakan salah satu modal untuk mencapai kesuksesan dan harus dibentuk dalam pribadi anak-anak.

“Nah ini saya kira yang sulit yang harus dimiliki oleh anak-anak kita, (tapi) saya yakin akan tumbuh Al-Amin – Al-Amin baru sebagai modal, karena sebenarnya modal kesuksesan itu atau kunci dunia yang saya temukan itu adalah Al-Amin,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPC FKDT Kabupaten Garut, Iim Komarudin, menuturkan jika kegiatan pembinaan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru madrasah diniyah dan juga untuk meningkatkan lembaga madrasah takmiliyah.

Baca Juga :  Kemendagri Dorong Pemda Kendalikan Laju Inflasi

“Pada tahun ini kita membina 12 kecamatan yang jumlah pesertanya adalah 600 peserta, dari mulai Kecamatan Banyuresmi, Leles, Kadungora, Leuwigoong, Cibiuk, Sukawening, Karangtengah dan Cibatu juga Limbangan, Selaawi. (Dan) harapannya ini bisa melahirkan guru-guru yang berkompetisi sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki,” tandasnya.