Ragam  

Tawasul Keluarga Besar Aliran Syahbandar di Wanayasa, Purwakarta

KAB.PURWAKARTA, jurnalisbicara.com – Aliran Silat Syahbandar yang berkembang di Desa Sabandar, Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat, yang dikembangkan oleh Muhammad Kosim dari Sumatra Barat, atau biasa disapa Mamak Kosim,  konon dikenal sebagai orang yang lembut dan penuh welas asih, ia mengajari murid-muridnya dengan sabar.

Dan hingga kini, warisan ajaran Mamak Kosim ini telah tersebar di seluruh penjuru negeri.

Di Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta yang menjadi tempat pembaringan terakhirnya, kini telah dijadikan salah satu Cagar Budaya oleh pemerintah setempat.

Berkaitan dengan hal tersebut, lada Sabtu (02/07/2022), perkumpulan yang mengatasnamakan Keluarga Besar Aliran Syahbandar (KBAS) menyelenggarakan acara Silaturahmi Keluarga Besarnya bertempat di Alun – alun Desa Wanayasa.

Acara di hadiri oleh berbagai perguruan yang beraliran Syahbandar, seperti Syahbandar Cinjur, Jonggol, Sukabumi, Bekasi, dan masih banyak daerah lainya yang turut menjadi peserta acara tersebut.

Selain para peserta, tampak hadir camat Wanayasa, Kepala Dinas Disporaparbud Purwakarta, para tokoh Kasepuhan Aliran Syahbandar dan undangan lainya yang hadir.

Acara Pagelaran dimeriahkan oleh penampilan yang di mainkan oleh pesilat – pesilat tangguh dari aliran Syahbandar, bukan hanya menunjukan beladiri, teknis ilmu tenaga dalam, hipnotis dan lainya pun turut mereka tampilkan, namun bukan untuk bermaksud memamerkan, tetapi mereka menunjukan betapa kayanya ilmu yang diwariskan oleh Syahbandar.

Dalam acara tersebut, pengurus Keluarga Besar Aliran Syahbandar berikan penghargaan kepada beberapa orang yang menurutnya penting untuk membantu menjaga kelestarian aliran Syahbandar di Purwakarta, seperti Camat Wanayasa, Tokoh Kasepuhan dan Kepala Dinas Disporaparbud Purwakarta, yang telah mereka berikan penghargaan kesepakatan sebagai warga Syahbandar, sehingga apabila ada pemugaran atau kegiatan lainya di makam Syahbandar yang telah dijadikan cagar budaya, beliau dapat turut serta mensuport KBAS.

Baca Juga :  Wajib Tahu! Ternyata Tomat Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan Tubuh

Dalam keteranganya, Camat Wayasa mengatakan bahwa pembicaraan mengenai acara tersebut sebenarnya telah ia terima dari tahun lalu, namun karena kabupaten Purwakarta khususnya Desa Wanayasa masih terkendala Covid-19 akhirnya baru saat ini dapat terealisasi, dan ia menegaskan, acara ini adalah kegiatan perdana yang telah ia ijinkan.

Lanjutnya, Camat berharap besar untuk para aliran Syahbandar yang ada di Wanayasa dapat menampilkan warisan leluhurnya tersebut, sehingga dapat bersama – sama untuk melestarikannya,
” Nah, sesuai ajaran yang diajarka mamak Syahbandar, daripada kita harus berkelahi, lebih baik kita mundur untuk mengalah, karena mamak Syahbandar mengajarkan kita untuk Sabar dan Sadar. ” Pungkas Camat Wanayasa sembari tersenyum

Acara Pagelaran KBAS tidak hanya selesai di Alun – Alun Desa Wayasa saja, tetapi juga semua para peserta melanjutkan ke Makam Syahbandar yang telah dijadikan Cagar budaya, guna melakukan tawasul serta doa bersama, untuk mengenang semua ajaran kebaikan yang pernah beliau ajarkan dahulu.

Acara di akhiri dengan berdo’a bersama di areal makam Syahbandar, dan di tutup dengan saling bersalaman antara peserta satu dengan peserta lainya. (Dwi)