Siapa Bakal Penantang Panca Wijaya Akbar?, Pada Pilkada 2024

Catatan : Drs H Iklim Cahya, MM (Wartawan/Pemerhati Sosial Politik)

OGAN ILIR – JURNALIS BICARA – 27 November 2024, sekitar 7 bulan lagi, akan digelar Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) untuk pasangan calon Gubernur/Wagub, Bupati/Wabup, dan Walikota/Wawako, yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Ogan Ilir (OI) Provinsi Sumatera Selatan.

Terkait dengan agenda politik daerah yang penting ini, muncul pertanyaan siapa yang akan mendampingi calon incumbent Panca Wijaya Akbar? Apakah masih H Ardani, SH, MH atau justru ada calon lain?

Pertanyaan lainnya siapakah yang “berani” menjadi pesaing calon incumbent, yang menurut survei masih sangat kuat.

Untuk calon wakil bupati (Cawabup) pendamping Panca Wijaya Akbar pada Pilkada OI tahun 2024 ini, dari wawancara putra bungsu H Mawardi Yahya ini dengan para wartawan, Panca masih berkemungkinan besar masih menggandeng H Ardani, walau belum menguncinya 100 persen. Panca masih melihat perkembangan politik seperti aspirasi parpol dan masyarakat yang tercermin dari hasil survei yang nanti akan dilakukan.

Ardani selama tiga tahun ini memiliki kinerja yang baik. Ia dikenal rajin, teliti dan loyal (bukan royal), juga pembawaannya tenang, tidak menggebu-gebu.

Namun di masyarakat, termasuk di kecamatan Tanjung Batu dan Payaraman, animo publik terlihat agak menurun bila dibanding saat Pilkada OI tahun 2020 lalu.

Selain Ardani, nama lain yang disebut-sebut pantas mendampingi Panca Wijaya Akbar adalah H Muhsin Abdullah, ST, MM, MT, yang sekarang menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) OI.

Muhsin selain juga pejabat yang rajin dan loyal, juga dinilai memiliki human relation dan pergaulan yang lebih baik. Hal itu dikarenakan Muhsin memang berkarier di Pemkab OI sejak dari awal Bumi Caram Seguguk berdiri. Ia juga aktif diberbagai organisasi dan kegiatan seperti di olahraga, seni, kepemudaan, dan juga keagamaan. Kelemahannya paling karena satu suku dengan Bupati Panca Wijaya Akbar, kendati dia juga memiliki pergaulan yang bagus dengan suku Penesak.

Baca Juga :  Pengurus PWI Sumsel Masa Bhakti 2024-2029 Resmi Dilantik Hendry CH Bangun

Siapa yang akan dipilih Panca diantara keduanya, tentu menjadi “hak prerogatif” sang calon bupati. Tentu keputusan final setelah memperhatikan situasi kondisi politik terkini. Siapapun yang dipilih tentu dengan pertimbangan matang, melihat plus dan minus masing-masing dan aspirasi yang berkembang. Bahkan dikarenakan politik itu sangat dinamis, bisa saja justru ada kandidat lain yang digandeng, kendati kemungkinan itu tipis bahkan sangat tipis.

Setelah menganalisa siapa yang berkemungkinan menjadi pasangan Panca Wijaya Akbar. Yang justru lebih menarik adalah melihat siapa yang akan menjadi pesaingnya?

Sebelumnya banyak pihak yang memprediksi untuk Pilkada tahun 2024 ini, Panca Wijaya Akbar tidak akan punya pesaing. Jangan-jangan justru akan melawan tabung kosong seperti yang pernah terjadi di Kota Prabumulih saat Ir H Rido Yahya, MM sebagai incumbent mencalon untuk kedua kalinya sebagai Walikota Prabumulih periode 2018 – 2023.

Namun ternyata dalam beberapa hari belakangan ini, sudah muncul kandidat yang berminat menjadi Bupati OI periode 2025 – 2030. Mereka yang menyatakan secara terbuka yakni Wahyudi Marwan, ST, Ketua DPC PDI Perjuangan OI. Kemudian ada nama Ema, wartawati yang juga Ketua PSI OI.

Kepada wartawan yang mewawancarainya usai Rapat Paripurna DPRD OI, Selasa 16 April 2024, Wahyudi mengatakan dirinya merupakan kandidat Bupati OI nomor satu dari internal PDI Perjuangan. Pada prinsifnya Wahyudi yang saat ini juga Wakil Ketua I DPRD OI, kalau diperintahkan partainya, siap untuk menjadi calon bupati maupun calon wakil bupati Ogan Ilir. Termasuk sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan Panca Wijaya Akbar.

Saat ini PDI Perjuangan OI sudah membuka pendaftaran bakal calon bupati/wabup OI. Siapapun yang berminat, baik kader maupun non-kader PDIP dipersilahkan mendaftar.

Baca Juga :  Peduli Covid-19, BMI Bagikan Paket Sembako di Penghujung Tahun 2020

Wahyudi memang sudah memiliki jam terbang yang cukup di dunia pemerintahan. Dia saat ini sudah tiga periode di DPRD OI sejak tahun 2009. Dua periode diantaranya menjadi Wakil Ketua I DPRD OI. Pada Pemilu lalu, Wahyudi yang merupakan putra asli Desa Muara Penimbung Kecamatan Indralaya ini, kembali terpilih untuk periode ke empat.

Begitu juga dari segi perolehan kursi PDI Perjuangan di DPRD OI, juga relatif stabil. Sejak Pemilu tahun 2004 hingga Pemilu 2024 ini, PDIP memperoleh 5 – 7 kursi, raihan ini selalu menempatkan PDIP sebagai runner up. Karena itu melihat dari track record tersebut, sangat wajar PDIP mencalonkan kadernya sebagai calon bupati/wakil bupati. Apalagi setiap Pilkada selama OI berdiri, PDIP tidak pernah absen mencalonkan kadernya baik sebagai calon bupati maupun sebagai calon wakil bupati. Pada Pilkada OI tahun 2005, PDIP mencalonkan kadernya M Yamin Mangkunegara sebagai calon bupati. Lalu tahun 2010 mencalonkan H Yulian Gunhar untuk posisi calon wabup, tahun 2015 HM Ilyas Panji Alam sebagai calon wabup, dan tahun 2020 kembali Ilyas Panji Alam yang dicalonkan sebagai bupati. Namun dari 4 kali Pilkada tersebut baru satu kali PDIP ikut menang yakni pada Pilkada OI tahun 2015. Kemenangan tersebut juga, tidak terlepas karena bergandengan dengan trah Mawardi Yahya, yang pernah menjadi Bupati OI dua periode.

Namun Wahyudi ataupun siapapun kader PDIP yang dicalonkan, masih harus menggandeng partai lain yang ada kursi di DPRD OI, karena kursi PDIP masih kurang dari 20 persen. Bila tidak berhasil menambah patner dua kursi lagi, maka akan kandas untuk menjadi calon bupati/wabup.

Selain Wahyudi Marwan, calon kandidat lain yang disebut-sebut adalah Ahmad Syafei, S.Sos, M.Si, Ketua Partai Nasdem OI dan juga Wakil Ketua II DPRD OI. Konon nama Ahmad Syafei dikirim ke DPP Partai Nasdem untuk calon bupati/wabup OI pada Pilkada 2024 ini.

Baca Juga :  Gandeng Anak Muda, Pemkab OKI Kejar Target Zero Stunting

Tetapi belum ada pernyataan dari Ahmad Syafei terhadap hal tersebut. Namun diperkirakan Ahmad Syafei yang juga terpilih kembali untuk periode ketiga di DPRD OI, kemungkinan besar menolak untuk dicalonkan, kecuali kalau menjadi Cawabup dari Panca Wijaya Akbar. Mengingat antara Ahmad Syafei dan Panca Wijaya Akbar masih keluarga dekat, yang tentu risih kalau berkompetisi.

Tapi sekali lagi politik itu sangat dinamis, perkembangannya terkadang sangat cepat, bahkan detik per-detik. Konstelasi politik di tingkat nasional dan regional bisa saja mempengaruhinya. (**)