Prostitusi Terselubung, di Duga Tumbuh Subur Diengah Kampung, di Wilayah Kecamatan Jasinga Yang Notabene Daerah Santri

BOGOR, jurnalisbicara.com – Dimasa pandemi yang masih melandai, pemulihan ekonomi sudah jadi jargon yang di gadang Pemerintah menjadi salah satu tujuan Program pembangun sekala nasional maupun daerah.

Di sebuah Desa, adalah sebuah keberhasilan yang membanggakan, jika yang tumbuh subur adalah perekonomian yang berbasis kerakyatan seprti UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) atau seperti BUMDES (Badan Usaha Milik Desa).

Akan tetapi, bila yang tumbuh subur itu adalah prostitusi terselubung di sebuah kampung, maka bisa disimpulkan itu adalah sebuah keprihatinan yang mendalam.

Pasalnya, himpitan ekonomi dimasa pandemi telah memaksa beberapa masyarakat di Desa harus mengambil jalan pintas untuk mendapatkan rupiah dengan diam-diam menjual diri.

Seperti hasil penelusuran tim Bogor Today selama beberapa waktu lalu, yang telah menemukan praktek prostitusi terselubung di beberapa Desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.

“Piks kang itu mah tempat prostitusi, bukan kontrakan biasa, di dalam juga ada tiga cewe satu cowok, yang ruangan pintu depan arah jalan itu mah jadi tempat nyanyi-nyanyi, buat Nerima tamu E’sex-E’sex pintu belakang.” Ujar narasumber yang dirahasiakan namanya, Rabu (3/11/2021).

Disamping itu, salah satu penjaja cinta yang berhasil di wawancara, Nila (samaran), menuturkan bahwa demi kebutuhan hidup dirinya terpaksa harus menjajakan tubuh disebuah kontrakan dua petak dengan transaksi melalui aplikasi media sosial bernama Michat.

“Ya atuh gimana bang, dimasa sulit kaya gini nyari kerjaan yang sesuai untuk menutupi kebutuhan sangat sulit, sedang tiap hari kita harus makan harus memenuhi segala kebutuhan lainnya.” Ujar wanita berusia 29 Tahun.

Senada denga Nura (21), Seorang janda muda dengan dua anak, yang rela menjalani propesi wanita panggilan kelas kampung demi mencukupi kebutuhan anaknya yang masih kecil-kecil pasca dia bercerai dengan suami.

Baca Juga :  Tambang Emas Ilegal di Ciemas Sukabumi masih beraktivitas padahal di Tutup Kepolisian. Polhut Bubarkan di Malam Hari

“Belum lama sih a kita ngejalani BO (BOKING) kaya gini, ya semenjak pisah aja sama suami lima bulan lalu, sedang dirumah ada dua anak yang satu umur 5 tahun, yang paling kecil baru berumur 7 bulan yang harus di biyayai.” Tukasnya. (Heri)