Ngeriii,,,!!! Ririwa Di Desa Pasanggrahan

KAB.PURWAKARTA, jurnalisbicara.com – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menilai Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menjadi salah satu bupati yang hebat di Jawa Barat, karena dengan program Gempunganya telah berhasil membuat desa menjadi lebih baik.

Hal tersebut Uu sampaikan usai menghadiri acara Gebyar Desa dan Gempungan untuk Desa yang lebih baik, dengan di hadiri oleh Bupati Purwakarta Anne ratna mustika, Kepala DPMD Jaya Pranolo, Kepala Kecamatan seKabupaten Purwakarta dan para Kepala Desa, yang berlokasi di Halaman Kantor Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta. Rabu (26/10/2022)

Gebyar Desa dan Gempungan urang lembur menuju Desa lebih baik di laksanakan sangat meriah, dan tak luput dari antusias warga yang berbondong bondong untuk melihat secara langsung sosok Bupati dan Wakil Gubernurnya.

Apalagi saat Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika singgung soal para Kepala Desa dan para Camat yang hadir ditempat tersebut, dalam sambutanya, Ambu Anne telah sebut kalimat mengejutkan dan sontak membuat sebagian dari mereka bereaksi spontanitas, walaupun disambut dengan gelak tawa dalam reaksinya.

Mirisnya, Ucapan Bupati Purwakarta kini telah menjadi Fenomenal disemua kalangan, Alih – alih, ucapan tersebut ia sebutkan didepan masyarakat luas yang notabene tidak mengerti akan ucapan yang sesungguhnya berarti apa.

” Ulah sieun ku Ririwa ” dalam bahasa Indonesia yang berarti jangan takut oleh roh gentayangan yang selalu menakut nakuti, kata bupati yang kini ingin dipanggil Neng atau Teteh

Namun terlepas tertuju kepada siapa, dan apa maksud ucapanya, tetap tidak menghentikan berjalanya acara, hanya saja terlihat sebagian Kepala Desa yang hadir berjalan keluar dan tinggalkan acara sebelum selesai.

Tak hanya berhenti di ucapan itu saja, Ambu Anne juga mengulang kembali ucapanya dalam campuran bahasa Sunda dan bahasa Indonesia ” Gempungan itu untuk warga masyarakat bukan untuk bupati, jadi para kepala Desa Tong sok Epes me’er sanaos Aya kasumpingan Ririwa ” yang berarti Gempungan itu untuk warga bukan untuk Bupati, jadi Kepala Desa jangan cengeng apabila kedatangan roh gentayangan.

Baca Juga :  Plt.Walikota Cimahi, Apresiasi Inisiatif dan Kekompakan Warga RW 007 Cibeber, Membangun Bale Warga Secara Swadaya

Hingga acara selesai, Bupati Purwakarta tak sempat berikan alasan mengapa ia sebut lebih senang jika dirinya dipanggil dengan panggilan ” Neng atau Teteh “

Dan banyak dari sekumpulan orang yang hadir tak terkecuali warga yang masih tanda tanya terkait semua kata – kata yang Ambu Anne ucapkan, antara lain, Ririwa, serta panggilan Neng atau Teteh terhadapnya.

Acara berjalan lancar dan dilanjutkan dengan kunjungan Bupati ke lokasi wisata yang ada di wilayah Desa Pasangrahan Kecamatan Bojong, dengan di ikuti sebagian Camat dan jajaranya.

Namun sayangnya, sebagian besar awak media menyayangkan karena tidak dapat mewawancarai Kepala Desa Pasangrahan yang saat itu Sebagai pemilik tempat serta acara untuk dimintai tanggapannya terkait seputaran acara tersebut. (Dwi)