Indikator Pelayanan RSUD Cibabat Menurun, Mantan Wadir Soroti Kinerja Manajemen

Ilustrasi, foto dok. (Rumah Sakit).*

CIMAHI –  Mantan Wakil Direktur Keuangan RSUD Cibabat Kota Cimahi, Richard Nikolas,SE menilai kondisi rumah sakit Cibabat sungguh miris bahkan memprihatinkan, terlebih ditengah Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum berakhir. 

Ditengah persaiangan ketatnya terkait jasa pelayanan dan akreditasi rumah sakit di berbagai daerah, baik swasta maupun pemerintah. Dinilai  RSUD Cibabat Cimahi yang notabene sebagai BLUD hingga saat ini belum mampu menunjukkan progres tata kelola manajemen yang baik. 

“Benar, banyak infrastruktur yang kurang memadahi seperti ruang rawat inap, ketersediaan obat di farmasi serta banyak keluhan lain sering disampaikan oleh masyarakat Cimahi,” papar Ricard Nikolas.

Perihal masih adanya keterbatasan obat di farmasi RSUD Cibabat, dirinya menyebut sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahkan bisa menjadi polemik.

“Ini tidak bisa dipungkiri, artinya adanya beban dari pihak RSUD Cibabat yang belum terbayarkan,” papar dia.

Yang lebih miris lagi, secara skilogis berdampak pada pendapatan karyawan, imbuh dia. Yakni intensif pegawai menurun.

“Ya, tahu persis. Ini ada apa yah, berarti ada yang salah. Jangan covid-19 dijadikan alasan, semua rumah sakit juga sama,” tandas Ricard Nikolas.

Jika kita lihat, lanjut dia. Dua tahun sekarang tidak ada perubahan yang signifikan, seharusnya manajemen bisa ambil sikap dan arah kebijakan yang tepat. Terlebih sudah ada pejabat difinitif saat ini.

“Keluhan pegawai juga harus bisa jadi evaluasi, kalau insentif turun itu kan indikasi pendapatan juga turun. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah kenyamanan pasien. Ya.. relatif, intinya tidak perlu dijabarkanlah, tahu sendiri,” ujar Ricard Nikolas yang saat ini juga sebagai accounting consultan pada awak media. Jum’at (11/03/2022).

Baca Juga :  KONI Desak DPRD Cimahi, Keluarkan Rekomendasi Terkait Dana Hibah

Jika di analisa, ini ada seperti “miss comunication planning” sehingga arah kebijakan yang ditetapkan oleh pihak managemen tidak efektif atau tidak berjalan bahkan seperti amburadul, imbuh dia. 

“Indikator harus dipahami, jika benar situasi seperti ini terus pasti ada yang tidak beres. Fungsi managemen RSUD Cibabat seperti mandul, artinya bisa terus merugi karena tidak ada kepercayaan dari warga untuk berobat ke rumah sakit,” pungkas dia.

Pihaknya pun meminta, stakeholder pemerintah kota Cimahi untuk segera mengevaluasi dan mengambil sikap atas kondisi yang terjadi saat ini.

“RSUD Cibabat merupakan RS BLUD Tipe B, sebagai aset pemerintah kota Cimahi, mohon di evaluasi kembali sebelum terlambat,” tutup Nikolas. (Red).*