News  

Api Terus Menyembur di Rest Area Tol Cipali KM 86 B, Ini Dugaan Badan Geologi

Pada sumur PJN-P1 dapat diketahui bahwa sampai dengan kedalaman 860 meter terdapat zona yang memiliki potensi sebagai penghasil dan penyimpan gas. Formasi ini diinterpretasikan sebagai Formasi Cisubuh yang berumur pliosen hingga pleistosen.

“Sumur berada di puncak antiklin yang cukup besar dan ditutupi oleh lapisan alluvial volkanik yang cukup tipis sekitar 200 meter,” jelasnya.

Menurut Iwan, karakteristik puncak antiklin merupakan zona lemah dan umumnya mengalami peretakan maupun perekahan sehingga memungkinkan gas biogenic maupun termogenik dari formasi di bawahnya (Formasi Cisubuh) untuk dapat menyusup keluar.

Di sisi lain, dari karakter seismik dapat dilihat bahwa formasi Cisubuh dan formasi di bawahnya memiliki zona-zona bright spot yang berpotensi mengandung gas yang memiliki tekanan yang dapat berpotensi menyemburkan gas apabila kestabilan batuan penutupnya (endapan kuarter dan vulkanik) terganggu kesetimbangannya oleh faktor alami maupun aktifitas manusia.

“Batuan kuarter dan vulkanik yang dapat menahan keluarnya gas pada daerah semburan relatif tipis (200 meter) dan rentan terhadap potensi semburan,” jelasnya.

Dengan demikian, Iwan menyarankan pengambilan sampel gas untuk menentukan karakteristik gas tersebut apakah biogenik, termogenik atau campuran keduanya.

Dari karakteristik tersebut dapat ditentukan sumber gasnya, baik berupa kantong gas dangkal yang bersifat biogenik atau gas dalam termogenik yang terakumulasi dan terjebak di bawah antiklin KM 88B.

“Hal ini perlu dilakukan terkait dengan durasi dan besarnya semburan gas yang diperlukan untuk penanganan semburan serta antisipasi resiko di kemudian hari,” tandasnya.

Baca Juga :  Pelaku Pembacokan Anak SD di Palabuhanratu Ditangkap, Begini Kata Polisi