Kamu Harus Tau! Selain Deodorant, 5 Tumbuhan Ini Bisa Jadi Penghilang Bau Badan Lho!

Anda bisa menggunakan tanaman ini untuk menghilangkan bau badan. (pixabay)

JURNALIS BICARA- Tak perlu menggunakan deodorant, Anda bisa menggunakan tanaman ini untuk menghilangkan bau badan.

Menghilangkan bau badan memang gampang-gampang susah terlebih Anda yang tidak biasa menggunakan deodorant.

Tapi kini Anda bisa meracik sendiri deodorant herbal dengan menumbuk beberapa tanaman di bawah ini untuk menghilangkan bau badan.

Baca Juga:Tiba-Tiba Nyeri Ulu Hati Apakah Normal? Ketahui Penyebabnya Disini

Dirangkum  jurnalisbicara.com dari berbagai sumber pada Senin, 27 Februari 2023, berikut ini tanaman yang bisa menghilangkan bau badan.

1. Daun Kemangi

Daun kemangi memiliki kandungan minyak atsiri yang dipercaya dapat menghilangkan bau badan.

Baca Juga: Inilah Dampak Buruk Keseringan Minum Minuman Bersoda

Selain itu kemangi juga dapat berfungsi sebagai antiseptik. Anda bisa mengonsumsi daun kemangi sebagai lalapan.

Cukup ambil segenggam kemangi setiap pagi dan sore.

Namun, jika Anda tidak menyukai daun kemangi sebagai lalapan, Anda bisa mengolahnya menjadi teh dengan menjemur daun kemangi hingga kering.

Kemudian tumbuk hingga halus. Selesai ditumbuk, seduh dengan air panas lalu disaring. Minumlah teh tersebut sebanyak 2 kali sehari secara rutin.

2. Lidah Buaya

Lidah buaya merupakan sumber antioksidan dan antibakteri yang dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi bau ketiak.

Caranya, aplikasikan langsung gel lidah buaya ke ketiak, diamkan semalaman. Saat pagi hari, bilas hingga bersih.

3. Rebusan Daun Sirih

Daun sirih sejak dulu sudah dikenal memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan salah satunya dapat menghilangkan bau badan.

Cara menggunakan daun sirih untuk menghilangkan bau badan adalah petik beberapa lembar daun sirih lalu rebus dengan beberapa gelas air.

Air rebusan ini lalu dituang ke baskom/ember untuk mandi. Lakukan cara ini setiap mandi pagi dan sore hari.

Baca Juga :  Antisipasi PD3I, Pemkab Purwakarta Konsultasi dengan WHO