Kedapatan Bawa Senjata Tajam, Belasan Pelajar SMP Asal Sukalarang Di Gelandang Ke Polsek Palabuhanratu Polres Sukabumi

KAB.SUKABUMI, jurnalisbicara.com – Belasan remaja diamankan pihak Kepolisian lantaran kedapatan membawa Senjata Tajam (Sajam) dari berbagai jenis. Mereka diamankan saat melewati Alun- alun Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede melalui Kapolsek Palabuhanratu, Kompol Mangusong yang didampingi oleh Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Aah Saepul Rohman mengatakan, pihaknya menerima laporan masyarakat kemungkinan akan terjadinya tawuran.

“Kami menerima laporan dari masyarakat tentang adanya segerombolan anak remaja yanh sedang berkumpul, setelah itu anggota langsung mendatangi TKP,” ujar Mangusong, Minggu (26/2/2023).

Ia menjelaskan, sesampainya di lokasi, petugas mengamankan para pelajar tersbut, karena membawa senjata tajam berupa samurai. Diduga mereka akan tawuran dengan sekelompok pelajar lainnya.

“Saat kami geledah di TKP ada yang bawa samurai di dalam tas, langsung kita amankan dan nanti kita bilah bilah mana yang bawa sajam ini karena anak anak ini masih dibawah umur,” ungkapnya.

Mangapul menyebutkan, segerombolan remaja berjumlah 15 orang itu hendak berwisata di wilayah Palabuhanratu, akan tetapi di dalam tasnya membawa Sajam.

“13 orang masih SMP Negeri di wilayah Sukalarang dan dua lagi tidak sekolah, jadi yang kita amankan ini sekitar 15 orang tapi mereka mengaku dari sukalarang itu 17 orang namun dua lagi gak tau kemana,” sambungnya.

Lebih lanjut dikatakan, segerombolan pelajar ini diberikan pembinaan. Selain itu, kapolsek menghimbau agar para orang tua memperhatikan anak-ananya baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.

“Kita akan melakukan penyelidikan karena anak ini generasi bangsa, generasi penerus tetap kita harus mengedepankan sosial,” tegasnya.

Menanggapi maraknya peristiwa tawuran di kalangan pelajar Kabupaten Sukabumi, Pemerhati Sosial dan Budaya, Firman Hidayat, S.Sos dari Kesatuan Adat Dan Budaya Palabuhanratu, angkat bicara.

Baca Juga :  Pemkab.Purwakarta Terima Bantuan Dari SPV Untuk Penanganan Covid-19

Menurutnya, fenomena maraknya kasus tawuran pelajar di Kabupaten Sukabumi, khususnya di Palabuhanratu. Salah satu diantaranya, telah lunturnya Adat Budaya atau etika berbudaya di kalangan pelajar. Hal ini perlu di perkuat dengan memasukan kembali kepada kurikulum Pendidikan.

“Kurikulum Pendidikan Nasional, harus banyak mengadopsi muatan lokal,terutama masalah Tatakrama atau muatan Etika Budaya,”sarannya. (Sopandi)