Selain PJJ Melalui Daring, Luring Solusi Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

Yudi Cucu Supriadi, S.Pd.,MM.,M.Pd. Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, foto. (Istimewa). **

SUKABUMI – Kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, pemerintah melalui Kemendikbud  RI sebagai pemegang otoritas kebijakan pendidikan, masih tetap melarang sekolah di luar zona hijau untuk tidak melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) langsung.

Selain itu, belum lama ini, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri) telah mengeluarkan Intruksi, Nomor: 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19  khusus di Wilayah Jawa dan Bali.

Adapun instruksi tersebut, dibuat untuk menindaklanjuti Keputusan Pemerintah untuk menerapkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali dalam rangka, mengendalikan penularan Covid-19.

Dalam intruksi tersebut, salah satunya mengatur tentang kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan secara daring. Tentunya, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan keamanan, kesehatan, dan keselamatan seluruh siswa serta warga sekolah.

Oleh karena itu, dalam melaksanakan intruksi mendagri tersebut, sistem pembelajaran di kabupaten Sukabumi dilaksanakan secara daring. Meski sebetulnya model pembelajaran ini sudah dilakukan semenjak kementerian pendidikan melarang sekolah di luar zona hijau untuk tidak melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) langsung.

Mungkin, hal ini akan mudah dilaksanakan di kabupaten/kota yang 90 % daerahnya terjangkau akses internet. Akan tetapi hal ini sedikit menjadi persoalan untuk diterapkan dikabupaten Sukabumi.

Mengingat di kabupaten sukabumi masih banyak daerah- daerah yang “blank spot” atau penerimaan signal internet tidak memadai. Dan tentunya, hal ini menjadi PR Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten Sukabumi untuk menemukan solusi dalam menjawab persoalan tersebut.

“Akhirnya, kami bersama para guru sepakat untuk PJJ melalui TV Kabel dari Jubir-TV Channel di kabupaten Sukabumi, yang bisa diakses melalui akun live streaming YouTube, Facebook, dll. Selain itu, kami juga menerapkan mode pembelajaran luring,”

Baca Juga :  Foto Mengerikan diduga Korban Pembacokan di Sukabumi, Benar Adannya

Karena, formula pembelajaran saat itu masih dianggap tidak optimal, dimana tidak semua siswa dapat mengikuti kegiatan belajar secara daring. Sehingga menuntut kami untuk terus mencari formulasi baru agar semua siswa-siswa terutama yang berada di daerah “blank spot” bisa mendapatkan haknya untuk dapat mengikuti kegiatan belajar secara optimal.

Dalam menjawab itu, kami telah mengadakan musyawarah dengan beberapa unsur pengawas, unsur kepala sekolah dan unsur guru untuk kembali membuat satu pola pembelajaran baru. Agar semua siswa-siswi dapat optimal mengikuti kegiatan belajar dan orang tua yang membimbing juga tidak mengalami kesulitan. 

Dari hasil musyawarah itu, kami sepakat dan telah menghasilkan beberapa point diantaranya, sebuah modul pembelajaran yang didalamnya terdapat petunjuk-petunjuk untuk pembalajarannya, dan tentu saja modul tersebut dapat di gunakan oleh siswa-siswi dan orang tua, yang Insya Allah akan mudah dipahami.

Selain itu, kami pun telah menyusun buku kendali siswa sebagai upaya untuk memonitor kegiatan siswa-siswi sehari-hari, dengan maksud adanya buku kendali ini akan menjadi catatan apakah siswa itu melaksanakan pembelajaran edukatif atau tidak dirumahnya, kemudian dalam buku kendali tersebut, ada cara membimbing siswa untuk melaksanakan pendidikan karakter, pendidikan literasi dll.

Jadi, anak dari mulai pagi dipandu dengan buku kendali tersebut untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya, seperti diawali dengan kewajiban sholat subuh berjamaah dengan keluarga, kemudian pada siang hari juga melaksankan sholat dzuhur berjamaah, sholat asyar berjamaah, sholat magrib berjamaah, sampai dengan sholat isya berjamaah.

Itu semua dilaksanakan di dalam rumahnya masing-masing karena didalam PPKM agar meminimalisir siswa untuk tidak terlalu banyak keluar dari rumah, di khawatirkan akan terpapar atau terkena virus Covid-19.

Menurut informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Sukabumi, bahwa virus covid-19 yang sekarang ini cukup ganas, bahkan bukan hanya menyerang orang tua tapi juga anak-anak, langkah ini sebagai upaya kami dari Dinas Pendidikan kabupaten Sukabumi dalam memutus mata rantai covid-19.

Baca Juga :  Bupati Garut Launching Program SAPINTAS SMSBK

Bukan hanya itu, sebagai upaya dalam menjawab problem pembelajaran untuk daerah- daerah yang tidak terjangkau oleh internet, akan dilaksanakan dengan cara luring. (Red).