Jubirnews.com,Sumedang – Potensi fosil Purbakala di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kab. Sumedang, Jawa Barat, ternyata sudah mancanegara bahkan para ahli purbakala penemu fosil di desa itu pun ada yang bergelar Profesor.
“Ada ahli purbakala bernama Christine dari negara German bergelar Profesor dari penemuan fosil di Jembarwangi saat dia melakukan penelitulian dan menemukan rahang Stegodon ( Gajah Purbakala) di tahun 2004”, ujar Moh. Budi Akbar, Kepala Bidang Kebudayaan, Disparbudpora Kab. Sumedang, saat dijumpai diruang kerjanya, Jumat, ( 7/10/22).
Bahkan ada juga penemuan fosil Gading Stegodon sepanjang 3,6 meter dan penemunya itu seorang ahli arkeolog dari ITB juga bergelar Profesor.
” Penemuan ahli dari ITB itu bertempat di kebun salah seorang warga Desa Darmawangi bernama Udin yang punya kebun di Desa Jembarwangi. Nah di kebun itulah ditemukan Gading Stegodon sepanjang 3,6 meter tersebut “, ucap Budi
Berkunjungnya para ahli Arkeolog dari Indonesia dan luar itu sudah berlangsung sejak tahun 2004. Oleh karena itu, kata Budi, tak heran bila Desa Jembarwangi kini dikenal ditingkat nasional dan mancanegara.
” Dengan demikian pembangunan Rumah Fosil di Desa Jembarwangi yang pernah diusulkanya sudah selayaknya terealisasi. Karena penemuan fosil itu merupakan kekayaan budaya Sumedang yang sangat jarang di Indonesia, hingga perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak”, harap nya.
Keinginan warga akan terealisasinya Rumah Fosil itu dikatakan Enco, ketua Satgas Kepurbakalaan Desa Jembarwangi.
” Memang kami sebagai warga Sumedang khususnya Jembarwangi menginginkan sekali rumah fosil dibagun, agar fosil temuan di desa kami juga bisa disimpan ditempat yang refresentatif”, ujar nya, ditemui terpisah.
Kini tempat yang ada, lanjut Enco, hanya disimpan di satu ruang kecil di kantor desa Jembarwangi, dan itu kurang menarik.
Juga dikatakan Kepala Desa Jembarwangi, Pitriani Dewi, terkait harapan warga akan berdirinya bangunan Rumah Fosil.
” Selayaknya memang di Desa Jembarwangi ada Rumah Fosil agar kekayaan budaya berupa temuan fosil – fosil bisa tersimpan di tempat yang refresentatif hingga menjadi daya tarik pariwisata tersendiri”, tukas nya.